Dinas LH Kembangkan Fitur Informasi Data Kualitas Udara Terintegrasi
Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta melakukan pengembangan website Jakarta Rendah Emisi dengan membuat kanal informasi data kualitas udara yang menggabungkan data pemantauan dari seluruh alat pemantau di Jakarta.
Masyarakat bisa mengetahui data kualitas udara yang berada di dekat mereka
Pengembangan situs ini dilakukan untuk mempermudah masyarakat dalam mencari informasi terkait kualitas udara di Jakarta.
Kepala Dinas LH DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan, dengan adanya fitur ini, masyarakat bisa mendapatkan data kualitas udara dari delapan alat pemantau yang tersebar di Jakarta.
Dinas LH DKI Serahkan Dokumen Sanksi Pelanggaran Aturan Lingkungan Hidup“Masyarakat bisa mengetahui data kualitas udara yang berada di dekat mereka tanpa melihat dari berbagai kanal berbeda," katanya, Selasa (22/3).
Asep menuturkan, dalam fitur baru situs Jakarta Rendah Emisi tersebut ditunjukan data kualitas udara yang terdiri dari polutan particulate matter (PM2.5, PM10), Sulfur Dioksida (SO2), Nitrogen Dioksida (NOx), Karbon Dioksida (CO) dan ozon (O3) dari delapan alat pemantau di seluruh wilayah Jakarta.
"Kehadiran fitur ini untuk membantu masyarakat untuk tetap mendapat informasi tentang tingkat polusi di sekitarnya secara real-time," ujarnya.
Ia menjelaskan, data kualitas udara ini didapatkan dari Air Quality Monitoring System (AQMS) yang dipasang dengan metode aktif otomatis dan passive sampler.
“Stasiun Pemantauan Kualitas Udara (SKPU) otomatis ditempatkan pada lima lokasi strategis dan bekerja secara kontinyu selama 24 jam menghitung konsentrasi polutan,” ungkapnya.
Menurut Asep, kelima lokasi tersebut merepresentasikan penggunaan lahan dan wilayah administratif untuk wilayah pusat kota (Pusat Kota), kawasan komersial (Kelapa Gading, Lubang Buaya dan Kebun Jeruk) serta permukiman (Jagakarsa).
Selain itu, website Jakarta Rendah Emisi juga menyediakan data dari stasiun pemantau yang dioperasikan Kedutaan Besar Amerika Serikat (Hang Jebat dan Tugu Tani) dan KLHK (Gelora Bung Karno).
Asep menambahkan, peta kualitas udara baru ini akan memudahkan warga untuk mendapatkan informasi tentang kualitas udara di wilayah tempat tinggalnya.
“Selain masyarakat, peta kualitas udara juga membantu Pemprov DKI untuk menargetkan intervensi yang solutif,” tandas Asep.
Perlu diketahui, website Jakarta Rendah Emisi dapat diakses masyarakat pada laman
rendahemisi.jakarta.go.id.Website ini merupakan hasil kolaborasi dari Pemprov DKI dengan Vital Strategies dan Bloomberg Philantrophies yang diluncurkan di November 2021 lalu.
Pemprov DKI Jakarta sendiri sudah berkolaborasi dengan Vital Strategies sejak 2019 dalam program Jakarta Clean Air Partnership yang berkomitmen mengatasi polusi udara di Jakarta melalui peningkatan ketersediaan data kualitas udara, analisa solusi kebijakan dan efektifitasnya.